(SB 8 Covid-19) Pengertian Musik Tradisional
Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Asal kata musik berasal dari bahasa Yunani, yaitu mousike yang diambil dari nama dewa dalam mitologi Yunani kuno Mousa. Sementara itu, musik tradisional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah musik yang hidup di masyarakat tertentu secara turun-menurun. Musik tradisional yang terdapat pada masyarakat tertentu, seringkali digunakan dalam kaitannya dengan upacara adat atau ritus tertentu.
Namun pada perkembangannya, fungsi musik tradisional bertambah menjadi hiburan bagi masyarakat.
Musik tradisional digunakan
masyarakat karena ada kaitannya dengan mempraktikkan nilai-nilai, norma, adat
kebiasaan yang dipegang teguh secara turun-menurun oleh masyarakat pemilik
budaya seni tradisional tersebut.
Pengertian Musik Tradisional
Mengutip dari Modul Kearagaman Musik Tradisional yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, secara etimologis
atau asal usul kata, istilah musik
tradisi berasal dari kata mousikè dan traditio. Mousikè diambil dari nama
Yunani Mousikos adalah dewa keindahan, seni dan ilmu pengetahuan.
Seni asuhan Mousa ini berupa seni musik dan puisi.
Selanjutnya bangsa Romawi menggunakan
kata ars musica untuk menyebut seni
puisi yang diiringi alat-alat musik (ars=seni). Lebih khusus, musik bisa
dikatakan sebagai seni suara atau bunyi nada dengan suatu irama, melodi dan
keselarasan tertentu yang dapat menggambarkan perasaan penciptanya (Orsida,
2017).
Sedangkan traditio
berasal dari bahasa Latin tradêrê yang artinya
jatuh ke bawah atau mewariskan. Kata traditio digunakan untuk menyebut
kebiasaan sehari-sehari masyarakat yang terwariskan secara turun-temurun.
Adapun kata tradisional menurut Salim berarti sifat atau sikap yang berpegang
teguh pada kebiasaan turun-temurun. (Salim & Salim, 1991)
Musik tradisional secara umum dimengerti sebagai seni budaya
yang sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu
(Tumbijo, 1977). Musik tradisional juga tidak berarti kolot, kuno atau
ketinggalan zaman. Tetapi musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan
suatu etnis atau masyarakat tertentu (Purba, 2007). Secara lebih hakiki, musik
tradisional merupakan wujud nilai budaya sesuai tradisi masyarakat pendukungnya
(Sedyawati, 1992). Musik tradisional mengangkat tema-tema kehidupan dan budaya
setempat.
Comments
Post a Comment