Translate

(SB 9 Covid-19) Teknik Vokal

Untuk mengecek wilayah nada dapat menggunakan alat musik piano atau keyboard. Penyanyi harus mempelajari dan mengasah teknik vocal atau teknik bernyanyi yang baik, agar dapat membawakan lagu dengan baik dan benar.

Teknik Vokal

Bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan baik bagi pendengarnya maupun bagi penyanyinya sendiri.

Berikut ini tahapan teknik vocal yang baik yang juga harus dipahami dan dipraktikkan oleh siswa sebelum mulai bernyanyi solo / tunggal :

Sikap bernyanyi.

Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap bernyanyi yang baik pula,karena sikap berdiri yang baik ini dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi. Berikut ini cara berdiri yang baik pada saat bernyanyi :

a)   Badan tegak dan rileks. Kaki dibuka sedikit.

b)   Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang.

c)   Dada dibusungkan tapi tetap rileks.

d)   Pandangan lurus ke depan.

e)   Posisi tangan rileks di samping kiri kanan

Pernapasan Diafragma.

Pernapasan yang dianjurkan digunakan pada saat bernyanyi yaitu pernapasan diafragma. Di dalam diafragma ini, terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas, akan menjadi lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas kita pada saat bernyanyi. Otot diafragma ini juga dapat menjadi sumber tenaga yang besar untuk mencapai nada tinggi dan menambah tenaga, pada saat bernyanyi. Jika pada saat bernyanyi oleh pernapasan dan sumber tenaga bermuara di diafragma, maka suara juga akan lebih bulat dan bening. Selain itu, tenggorokan kita tidak akan terasa sakit dan mudah lelah. Berikut ini tahapan berlatih olah pernapasan diafragma, yaitu :

a)      Ambil napas melalui hidung atau mulut. Bayangkan seperti mencium bau parfum dengan lembut. Lalu udara langsung masuk ke ruang diafragma dan seketika otot diafragma akan menddesak ke bagian depan dan seluruh udara menyebar di Diafragma sampai ke samping dan bagian belakangnya.

b)      Tahap napas tersebut kira – kira 5 detik. Rasakan benar otot diafragma makin kencang.

c)      Lalu, keluarkan napas tersebutdengan lembut. Mengeluarkan suara desis halus dan rata sambil dihitung berapa detik siswa dapat menghabiskan napas dengan desis tersebut. Suara desis ini bisa diganti dengan suara menyerupai lebah, misalnya zzz … atau tiupan fffff … yang penting keluarnya udara rata dan stabil.

d)      Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar banyaknya hitungan desis yang dikeluarkan semakin banyak setiapkali berlatiih. Semakin bertambah durasinya, berarti kekuatan otot diafragma siswa pun bertambah kuat.

e)      Setelah terbiasa melakukan olah pernapasan seperti diatas, mulailah untuk memproduksi suara pada saat bernyanyi  dengan sumber tenaga dari kekuatan otot diafragma.


Comments

Popular posts from this blog

Sistem Pernafasan Cacing Pipih (Platyhelminthes)

Saluran Pencernaan Planaria sp

Ciri-ciri Cacing (Vermes) beserta gambar bentuk tubuhnya